Isnin, 31 Januari 2022

parabolic SAR

  Parabolic SAR adalah indikator teknikal yang dibuat oleh J Welles Wilder dan digunakan untuk melihat saat berakhirnya suatu tren dan mengetahui kapan harga suatu aset akan berbalik arah. Indikator ini biasa digunakan saat pasar dalam keadaan tren. Kata SARmerupakan singkatan dari stop and reverse.




Siapa yang tidak ingat akan pemakaian indikator SAR alias Stop And Reverse (SAR)? Mungkin penggunaannya sangat mudah sehingga trader bisa mendapatkan keuntungan dengan sangat leluasa. Namun bagi pemula, tetap saja memerlukan panduan untuk bisa memahaminya dengan baik.


Parabolic SAR adalah salah satu indikator bawaan langsung di Metatrader. Indikator initelah ditemukan sejak tahun 1978 oleh J. Welles Wilder dan diperkenalkan sebagai indikator Trend Following turunan langsung dari 2 variabel penting dalam chart, yakni harga dan waktu. Jadi indikator Parabolic SAR ini bisa dibilang setara dengan Moving Average, yang juga merupakan turunan langsung dari harga dan waktu.



Kalau dilihat dari namanya, Parabolic menggambarkan bentuknya yang mirip kurva parabola dalam matematika. Sedangkan SAR sendiri adalah singkatan dari Stop And Reverse. istilah ini merupakan gambaran dari cara menggunakan Parabolic SAR.

Indikator Parabolic SAR dibentuk dari titik-titik yang berada di bagian atas atau bawah harga. Simpelnya, dalam suatu kenaikan, maka titik SAR ini akan muncul di bagian bawah harga, sedangkan saat penurunan, maka titik SAR akan berada di bagian atas harga. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, telah banyak pula cara menggunakan Parabolic SAR lain yang bermunculan ke pasar. Cara ini juga beragam dari bagaimana SAR itu sendiri bisa digunakan, serta seperti apa perpaduan SAR dengan indikator lain untuk menghasilkan sinyal trading yang lebih kuat dan akurat

Basis Perhitungan Parabolic SAR

Sebelum belajar cara menggunakan Parabolic SAR lebih dalam, ada baiknya Anda mengetahui komponen-komponen pembentuk indikator itu serta bagaimana cara kalkulasinya. Namun proses perhitungan yang disusun J. Welles Wilder cukup rumit, hingga jika dibahas secara dalam maka mungkin akan membutuhkan 2 halaman kertas HVS A4.

Sederhananya, Parabolic SAR memanfaatkanlevel atau titik tertinggi dan terendah dalam pasar untuk menentukan tren dalam pasar, lalu mengecek apakah telah terbentuk titik-titik baru seperti Lower Low, Higher Low, Lower High, juga Higher High. Nilai-nilai ini akan dikalikan dengan poin-poin tertentu seperti faktor akselerasi untuk menempatkan titik SAR-nya.

Jika dilihat secara matematis, berikut beberapa komponen pembentuk SAR:

  • Extreme Point (EP): Ditentukan bergantung tren yang sedang berlangsung saat ini. Saat Uptrend, harga tertinggi pada satu periode akan digunakan sebagai EP, sedangkan saat Downtrend, harga terendah pada satu periode-lah yang digunakan sebagai EP.
  • Significant Point: Harga tertinggi atau terendah pasar dalam satu periode. Menurut pengertian umumnya, Significan Point sebenarnya sama dengan Extreme Point. Bedanya, SP digunakan saat berakhirnya suatu tren, sedangkan EP saat tren sedang berjalan.
  • Acceleration Factor (AF): Faktor akselerasi adalah sebuah nilai yang digunakan dalam penempatan titik SAR. Nilai ini akan diterapkan sebagai pengali setelah perhitungan titik Extreme. Faktor akeselerasi dimulai dari 0.02 dan akan terus meningkat hingga 0.2 seiring berjalannya tren.

Rumus Perhitungan Parabolic SAR adalah sebagai berikut:

SARBesok = SARSaatIni (AFx (EP-SARSaatIni))

Jika Anda tertarik untuk mengetahui seluk-beluk proses perhitungan ini, Anda bisa langsung melihat Video berikut:

video


Bagaimana Cara Menggunakan Parabolic SAR?

Pada awal pembuatannya, indikator Parabolic SAR diciptakan sebagai alat untuk mengetahui kapan suatu tren akan reversal atau berbalik. Namun dalam perkembangannya saat ini, indikator Parabolic SAR telah digunakan dalam berbagai hal, yaitu:

1. Trend Spotting

Sebagai indikator yang bersifat Trend Following, Parabolic SAR sangat baik digunakan untuk mendeteksi bias pada market. Seperti yang telah disinggung sedikit di atas, titik SAR akan muncul pada bagian bawah atau atas candle.

Saat pasar cenderung bias ke atas (Uptrend), titik SAR akan muncul pada bagian bawah candle. Kemunculan titik ini dimulai saat harga telah berhasil membuat titik tertinggi baru dalam satu periode. Perhatikan gambar di bawah berikut ini. Harga berhasil menembus titik tertingginya pada candle dengan lingkarang ungu. Pada saat penembusan ini, titik SAR baru terbentuk di bawah candle yang menandai bias tren telah berubah.


Hal ini juga berlaku bagi pasar dengan bias cenderung ke bawah (Downtrend); titik SAR akan muncul pada bagian atas candle. Kemunculan titik ini dimulai saat harga telah berhasil membuat titik terendah baru dalam satu periode. Perhatikan gambar di bawah berikut ini. Harga berhasil menembus titik terendahnya pada candle dengan lingkaran ungu. Pada saat penembusan ini, titik SAR baru terbentuk di atas candle.


Dalam keadaan pasar yang sedang rangingtitik-titik ini akan ikut berfluktuasi dan berpindah-pindah dari satu sisi ke sisi lainnya. Hal ini kadang akan menyulitkan titik SAR untuk dianalisa. Secara umum, indikator yang berbasiskan Trend Following memang menjadi tidak berdaya ketika pasar dalam kondisi ranging.

2. Sebagai Penentu Entry

Selain sebagai Trend Spotting, indikator Parabolic SAR juga bisa digunakan sebagai patokan untuk menentukan Entry posisi. Entry ini tentu saja sedikit lebih rumit daripada hanya sekedar melihat dimana letak kemunculan titik SAR, mengingat banyaknya false signal yang dapat muncul saat market dalam kondisi ranging .

Dalam penjelasan rincinya di buku New Concept In Technical Trading Systems, Wilder menjelaskan pentingnya mengetahui tren besar pasar sebelum melakukan Entry. Tren besar ini dapat dideteksi dengan melihat titik-titik SAR pada time frame yang lebih tinggi, maupun dengan menggunakan indikator lain seperti Moving Average.

Jika sudah mengetahui tren besarnya, Wilder menyarankan hanya membuka posisi sesuai dengan arah tren besarnya. Contohnya jika tren besar dideteksi naik, maka cukup cari peluang naik saja. Dalam pembukaan posisi, Wilder juga menegaskan untuk menunggu hingga kemunculan 3 titik SAR terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam pasar. Perhatikan gambar di bawah ini untuk penjelasan lebih baik.



3. Sebagai Patokan Exit Dan Trailing Stop

Fungsi lain penggunaan indikator Parabolic SAR adalah sebagai titik Exit maupun Trailing Stop manual bagi posisi yang sudah terbuka. Stop Loss saat pembukaan posisi dengan indikator Parabolic SAR biasanya diletakkan pada daerah di sekitar titik SAR pertama yang muncul setelah posisi terbuka. Kelebihan dari penggunaan metode ini adalah jarak Stop Loss yang akan digunakan cenderung tidak terlalu jauh dari posisi Open, sehingga kesempatan untuk mengamankan profit dengan segera menjadi lebih baik



stop loss parabolic sar

Selain sebagai tempat Stop Loss, indikator Parabolic SAR juga bisa bermanfaat sebagai acuan Trailing Stop. Ada kalanya suatu harga akan bias ke satu sisi secara terus menerusdalam waktu yang lama. Jika hal ini terjadi tentu saja, Anda tidak ingin menutup posisi lebih awal dengan profit yang kurang maksimal. Oleh karena itu, kebanyakan tren trader sering menggunakan Trailing Stop sebagai Exit satu posisi dalam pasar.



 Indikator Parabolic SAR sangat cocok digunakan untuk hal ini. Dengan Step yang bervariasi, Parabolic SAR mampu dengan cepat mendeteksi kapan suatu tren sedang melemah atau ketika tengah menguat. Selain itu, menetapkan jarak Trailing Stop dengan indikator Parabolic SAR jadi lebih baik dan terarah daripada menetapkannya secara manual. Level-level dari titik SAR juga sering digunakan oleh para Developer EA yang memasang fitur Trailing Stop untuk robot trading.

Cara Menggunakan Parabolic SAR Dengan Indikator Lain

Selain digunakan sendirian, Parabolic SAR juga sering digunakan bersama dengan indikator teknikal lainnya. Beberapa indikator yang disebutkan di sini juga merupakan ciptaan dari Wilder. Mari simak berbagai paduan beberapa indikator berikut dengan Parabolic SAR.

1. Average Directional Index (ADX) Dan Parabolic SAR

Average Directional Index atau lebih dikenal dengan nama ADX merupakan salah satu indikator yang juga diciptakan oleh J. Welles Wilder. Pada umumnya, ADX berfungsi untuk membaca kekuatan suatu tren dalam pasar. Tren yang sedang menguat digambarkan dengan ADX yang nilainya terus meningkat, sedangkan pasar yang sedang rangingdigambarkan dengan ADX yang nilai terus menurun.

Cara menggunakan Parabolic SAR dan ADX adalah dengan memanfaatkan kelebihan ADX untuk melihat kondisi maupun kekuatan tren pasar saat ini. Lalu, Anda bisa menggabungkannya dengan Entry menurut titik Parabolic SAR-nya.




Berikut salah satu contoh sistem trading yang menggunakan ADX dan Parabolic SAR:

Pair: Apapun.

Time Frame: Berapapun.

Indikator: Parabolic SAR Default Settings (AF: 0.02, Max: 0.2) dan Average Directional Index ( Periode: 50 dengan Line +DI dan -DI)

Entry:

  • Buy ketika garis +DI berada di atas garis –DI serta titik SAR memberikan sinyal Buy. Jangan masuk hanya karena salah satu dari kedua indikator memberikan sinyal Buy.
  • Sell ketika garis +DI berada di bawah garis –DI serta titik SAR memberikan sinyal Sell. Jangan masuk hanya karena salah satu dari kedua indikator memberikan sinyal Sell.

Exit Rules: Garis –DI dan +DI bersilangan melawan arah sinyal.

2. Relative Strength Index (RSI) Dan Parabolic SAR

Relative Strength Index atau lebih dikenal dengan RSI mulai diperkenalkan sejak 1978, dan lagi-lagi merupakan indikator besutan dari Wilder. Indikator RSI biasanya digunakan untuk mendeteksi tingkat kejenuhan dalam pasar. Biasanya jika nilai RSI berada di atas 70, maka harga telah dianggap Overbought (jenuh beli), sedangkan saat di bawah 30 maka harga telah dianggap Oversold (jenuh jual).

Dalam penggunaannya dengan Parabolic SAR, dapat diambil masing-masing kelebihan dari indikator dan menggabungkannya. Indikator RSI bisa dijadikan patokan awal kapan dan di mana harga akan melakukan pembalikan atau reversal.

stop loss parabolic sar



Pair: Apapun.

Time Frame: Berapapun.

Indikator: Parabolic SAR Default Setting (AF= 0.02, max = 0.2) dan RSI Default Settting (Periode= 14)

Entry:

  • Buy: Hanya saat RSI berada di bawah level 30 dan titik SAR telah muncul di bawah harga.
  • Sell: Hanya saat RSI berada di atas level 70 dan titik SAR telah muncul di atas harga.

Exit Rules: Bisa menggunakan Exit berbasiskan titik Parabolic SAR seperti yang telah dijelaskan di atas.

Keterangan Tambahan: Kedua indikator ini sangat jarang memberikan sinyal secara bersamaan. Karena sifatnya yang Oscillator, RSI akan memberikan sinyal terlebih dahulu baru diikuti oleh Parabolic SAR.

Penutup

Sebagai indikator Trend Following, Parabolic SAR bekerja dengan sangat baik saat pasar sedang bias ke arah tertentu. Dalam keadaan pasar dengan tren yang kuat, Parabolic SAR mampu menawarkan tingkat risiko rendah serta keuntungan tinggi. Parabolic SAR juga mampu memberikan konfirmasi Reversal yang bisa diandalkan.

Namun dalam kondisi pasar yang sedang ranging atau sidewaysParabolic SAR tergolong lemah dan sering memberikan false signal. Hal inilah yang membuat banyak trader pemula bingung dengan cara menggunakan Parabolic SAR. Solusi akhirnya, lebih baik jangan masuk pasar ketika pasar sedang sideways. Namun ada pula trader-trader profesional di luar sana yang sudah menemukan 'resep' menggunakan indikator Parabolic Sar di semua kondisi pasar, apakah itu dengan menggabungkannya bersama indikator lain ataupun metode analisa alternatif















RSI RELATIVE STRENGTH INDEX

  Indeks Kekuatan Relatif

Indeks Kekuatan Relatif atau lebih dikenal dengan nama Relative Strength Index adalah suatu osilator yang digunakan dalam analisis teknis untuk menunjukkan kekuatan harga dengan cara membandingkan pergerakan kenaikan dan penurunan harga.


Description

The Relative Strength Index (RSI), developed by J. Welles Wilder, is a momentum oscillator that measures the speed and change of price movements. The RSI oscillates between zero and 100. Traditionally the RSI is considered overbought when above 70 and oversold when below 30. Signals can be generated by looking for divergences and failure swings. RSI can also be used to identify the general trend.




How this indicator works

  • RSI is considered overbought when above 70 and oversold when below 30. These traditional levels can also be adjusted if necessary to better fit the security. For example, if a security is repeatedly reaching the overbought level of 70 you may want to adjust this level to 80.

    Note: During strong trends, the RSI may remain in overbought or oversold for extended periods.

  • RSI also often forms chart patterns that may not show on the underlying price chart, such as double tops and bottoms and trend lines. Also, look for support or resistance on the RSI.
  • In an uptrend or bull market, the RSI tends to remain in the 40 to 90 range with the 40-50 zone acting as support. During a downtrend or bear market the RSI tends to stay between the 10 to 60 range with the 50-60 zone acting as resistance. These ranges will vary depending on the RSI settings and the strength of the security’s or market’s underlying trend.
  • If underlying prices make a new high or low that isn't confirmed by the RSI, this divergence can signal a price reversal. If the RSI makes a lower high and then follows with a downside move below a previous low, a Top Swing Failure has occurred. If the RSI makes a higher low and then follows with an upside move above a previous high, a Bottom Swing Failure has occurred.




Calculation

The RSI is a fairly simple formula, but is difficult to explain without pages of examples. Refer to Wilder's book for additional calculation information. The basic formula is:

RSI = 100 – [100 / ( 1 + (Average of Upward Price Change / Average of Downward Price Change ) ) ]



Isnin, 24 Januari 2022

BOLINGER BANDS

video bolinger band untuk scalping


APA FUNGSI BOLINGER BANDS?



-Dicipta oleh John Bollinger pada awal 1980an. 

-Merupakan Indicator bagi mengukur VOLATILITY/VOLUME dalam Pasaran. 

-Menentukan arah TREND sama ada UPTREND / DOWNTREND

-Menentukan KEKUATAN TREND sama ada meneruskan perjalanan UPTREND atau sebaliknya.

-Terdapat 3 garisan BOLLINGER BANDS iaitu :


1. UPPER BAND

2. MIDDLE BAND

3. LOWER BAND


-Ketiga-tiga garisan BB ini merupakan S&R (Support & Resistance)


UPPER BAND - Mengawal Volatility Pasaran Uptrend 


MIDDLE BAND - Sempadan antara Zon Uptrend dan Zon Downtrend


LOWER BAND - Mengawal Volatility pasaran Downtrend.


Mengenal Bollinger Band: Arti, Fungsi dan Cara Menggunakan

Daftar Isi

  • Asal Bollinger Band
  • Lalu, Apa Fungsi Strategi Ini?
  • Cara Menggunakan Bollinger Band
  • Contoh Penerapan Bollinger Band Strategy

Bollinger Band adalah salah satu strategi yang paling populer di kalangan para trader dan investor demi mendapatkan keuntungan dari transaksi dan investasi yang mereka lakukan. Secara umum, Bollinger Band merupakan alat analisis teknikal untuk memprediksi tren suatu pasar, terlebih jika Anda ingin melakukan scalping untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat.

Mengapa strategi Bollinger Band cocok untuk scalping? Hal ini karena dengan menerapkan strategi ini, Anda bisa memantau pergerakan harga dengan jangka waktu yang singkat demi mendapatkan keuntungan kecil-kecilan. Tidak hanya untuk scalping, strategi Bollinger Band juga cocok untuk jangka panjang karena bisa memprediksi tren harga aset ke depannya.

Dengan strategi ini, trader dapat melihat garis pergerakan harga yang memetakan dua deviasi standar di titik positif dan negatif. Di sisi lain, strategi ini pun dapat menjauhkan dua deviasi standar dari simple moving average (SMA) stabilitas valuasi suatu aset selama 20 hari. Meski begitu, strategi ini kemudian bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

Asal Bollinger Band

Bollinger Band diciptakan dan dipatenkan oleh John Bollinger, teknisi pasar investasi pada tahun 1977. Asal usul strategi ini berlatar belakang dari pengalaman John Bollinger sendiri dalam berinvestasi dan trading. Kemudian John Bollinger menuangkan pengalamannya itu pada komputer mikro untuk melakukan analisis teknis.

Analisis tersebut yang kemudian memungkinkan strategi ini bisa mencatat perkembangan tren di sektor industri apapun terkait investasi dan trading. John Bollinger lalu mengembangkan strategi ini menggunakan moving average dengan dua garis trading di atas dan di bawah garis moving average tersebut.

Tidak seperti perhitungan persentase dari moving average yang biasa, Bollinger Band memberikan penambahan dan pengurangan terhadap perhitungan deviasi standar. Deviasi standar adalah formula matematika yang menghitung volatilitas suatu aset dengan menunjukkan bagaimana valuasi aset tersebut bisa bervariasi dari nilai awalnya.

Dengan menghitung volatilitas harga,Bollinger Band kemudian melakukan penyesuaian dengan kondisi pasar di suatu saat tertentu. Hal inilah yang menjadikannya sangat berguna bagi para investor dan trader, karena mereka bisa menemukan hampir semua data harga yang dibutuhkan di antara dua garis tersebut.

Lalu, Apa Fungsi Strategi Ini?

Bollinger Band digunakan untuk menentukan kondisi pasar suatu aset di mana biasanya terdapat dua hasil analisis: overbought dan oversold.

Overbought adalah kondisi di mana suatu aset telah mencapai titik jenuhnya dalam pembelian. Hal ini biasanya didahului oleh tren kenaikan harga yang signifikan dan kemudian berhenti di satu titik. Pada titik inilah para trader melepas aset tersebut untuk dijual dan mengambil profitnya.

Kebalikan dari overboughtoversold adalah kondisi di mana suatu aset sudah di titik jenuh penjualan, yang merupakan dampak dari adanya tren penurunan harga yang drastis. Setelah para trader menjual asetnya untuk mengambil profit, kemudian nilainya akan semakin menurun dan menuju titik jenuhnya.

Anda bisa memprediksi kondisi overbought dan oversold ini dengan menggunakan strategi Bollinger Band. Cara memprediksinya adalah dengan melihat dua garis indikator utama, yaitu garis atas dan garis bawah dari moving average.

Ketika nilai suatu aset secara terus menerus menyentuh garis atas, bisa dikatakan bahwa aset tersebut sedang memasuki fase overbought. Begitupun sebaliknya, jika berada di garis bawah dalam satu periode waktu, maka aset tersebut berada dalam tahapan oversold.

Biasanya, para trader akan melakukan pembelian jika aset tersebut sedang mengalami oversold untuk memaksimalkan keuntungannya
.

Cara Menggunakan Bollinger Band

Bollinger Band terdiri dari tiga garis, yakni bawah, tengah, dan atas. Garis tengah merupakan moving average yang menjadi dasar perhitungan garis bawah dan garis atas. Umumnya, garis tengah yang digunakan adalah simple moving average. 

Sementara garis atas dan garis bawah menggunakan moving average eksponensial sebagai patokannya. Dengan kata lain, kedua garis tersebut merupakan deviasi standar dari harga aset yang sedang dianalisis menggunakan strategi ini.

Baik garis atas dan bawah akan mengalami pelebaran dan pengetatan seiring dengan pergerakan harga. Pelebaran garis atas dan garis bawah merupakan hasil dari volatilitas harga suatu aset, sedangkan pengetatan menghasilkan sempitnya pola trading.

Sebuah aset mungkin bisa dijual belikan dalam waktu yang lama pada sebuah tren meskipun adanya volatilitas yang mempengaruhi valuasinya. Untuk melihat tren tersebut dengan lebih jelas, para trader menggunakan acuan garis tengah (moving average) untuk menyaring pergerakan harga.

Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan informasi penting mengenai situasi trading di pasar aset tersebut.


Contoh Penerapan Bollinger Band Strategy

Supaya tidak bingung, berikut penjelasan singkat contoh cara menggunakan strategi Bollinger Band. Jika terjadi penurunan ataupun peningkatan tren harga yang drastis, kemungkinan besar pasar akan melakukan konsolidasi dengan cara trading di luar garis atas dan bawah. Setelahnya, Anda bisa mengatur setelan target harga sesuai dengan garis atas dan garis bawah.

Jika harga berada di bawah garis bawah selama lebih dari 20 hari berturut-turut, garis atas akan menjadi patokan sebagai target harga tertinggi. Dengan adanya tren kenaikan harga yang tinggi, biasanya harga kemudian akan mengalami fluktuasi di antara garis atas dan garis moving average yang terjadi selama 20 hari sebelumnya.

Ketika hal tersebut terjadi, akan ada persilangan harga di bawah moving average 20 hari tersebut sehingga Anda akan melihat adanya kebalikan tren harga aset tersebut.  

Pada dasarnya bila Anda bisa memaksimalkan cara menggunakan Bollinger Band strategy ini, Anda juga bisa memaksimalkan keuntungan yang Anda dapatkan dari investasi dan trading Anda. Akan tetapi, sama seperti strategi lainnya, dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk mengaplikasikan Bollinger Band strategy dalam kegiatan Anda

video forex asas

1 - pengenalan forex

2 - Pasangan matawang

3 - Base / Quote

4 - Bid / Ask / Spread

Bid - harga dijual kepada broker

Ask : Harga dibeli dari broker

Ask > Bid

Spread = Ask - Bid (keunrungan broker)

5 - forex session

6 - lot & leverage

7 - Platform & Broker

contoh platform : MT4, MT5. banyak digunakan MT4

8 - Jenis order

- Market orders - order pada harga semasa

- Pending orders - order dibuat untuk masa hadapan

9 - Jenis trader dan market analisis 

10 - Jenis chart dan Time Frame (jangkamasa)

11 - Candlestick

12 - Market Trade

13 - Candlestick & OHLC

14 - Quantization price

15 - Marubozu power

16 - Reversal power entry

17 - Engulfing power entry

18 - Trade management

19 - Uptrend power entry

20 - Downtrend power entry

21 - Reversal power entry

22 - Strong SNR level






Jumaat, 21 Januari 2022

TREND LINE

 Topik 2: TRENDLINE 


TRENDLINE merupakan Garisan di mana kita menandakan pembetukan sesebuah trend. 


Sama ada untuk meramal trend menaik (UPTREND) ataupun trend menurun (DOWNTREND)


Macam mana TRENDLINE ni berfungsi?


📈BUY di TRENDLINE UPTREND

📉SELL dI TRENLINE DOWNTREND

Contoh fungsi trendline untuk DOWNTREND


DOWNTREND kita akan fokus SELL, sell pada line merah je.

Contoh fungsi trendline untuk UPTREND


UPTREND kita akan fokus BUY, BUY pada line BIRU je.



Trendline boleh bertindak mengikut market behaviour sama macam SnR.

Apa dia? Trendline boleh sama behaviour macam SnR. Jawapannya yes. 

Cuma cara cari dan setup je yang lain. Konsepnya masih sama. Berikut adalah jenis2 trendline :-

Trendline :-

 • Major Trendline (Di tarik di TF besar contohnya H4,D1,W1 & MN)

 • Minor Trendline (Di tarik di TF kecil contohnya M1,M5,M15,M30 & H1)

 • Trend Trendline (Di tarik TF besar untuk mencari trend sesebuah market,bullish trend/bearish trend)

 • Support Trendline (Any TF)

 • Resistance Trendline (Any TF)

 • Support becomes Resistance Trendline, SBR (Any TF)

 • Resistance becomes Support Trendline, RBS (Any TF)

Take note ya jenis- jenis trendline ni sebab semua akan diguna pakai. Takde satu pun yang tak guna. Jadi korang fahamkan dulu pengenalan ni.

Ada dua cara setiap trader guna untuk tarik trendline :-

 1. Dari body ke body

 2. Dari shadow ke shadow

Takde kompromii untuk guna dua-dua cara ini. Boleh gunakan dua-dua dalam satu masa. Semua cara adalah valid untuk semua currency dan commodities pair


Contoh Trendline SnR



Contoh Trendline Support Becomes Resistance (SBR)


Contoh Trendline Resistance Becomes Support (RBS)


Macam mana cara nak tarik trendline ?


Untuk trendline uptrend/support: 

- Cari dua point terendah yang menaik, tarik dari 2 point tu sampai hujung. 

Untuk trendline downtrend/resistance: 

- Cari dua point tertinggi yang menurun, tarik dari 2 point tu sampai hujung. 

Timeframe apa yang sesuai untuk tarik trendline ? 

• Major trendline : TF W1-D1-H4 

• Untuk minor trendline : TF H4-H1 

Lower TF tak sesuai untuk tentukan trend semasa.



Tengok ni.. diatas

Mula-mula kita tanda dulu bahagian atas sebagai trendline resistance..

Lepas tu kita cari pulak trendline support…

Cara nak tarik mestilah cari dua price yang menaik untuk trendline support & dua price yang menurun untuk trendline resistance..

Kalau price ke trendline support kita cari buy, dan jika price pecah atas dari trendline resistance kita boleh focus buy



Contoh satu lagi..

Mula mula Joe tarik trendline resistance.. dua price menurun Joe sambungkan..

Lepas tu Joe tarik pulak trendline support.. dua price menaik, Joe sambungkan…

Bila price sampai ke trendline resistance, kita boleh sell… Bila sampai ke trendline support, dia tembus.. Kita boleh focus sell..



Ini contoh trendline resistance breakout jadi support…

Mula-mula tarik je dua price tertinggi yang menurun… Bila sampai ke point ke-3 dia break ke atas…

So tunggu dia kembali ke trendline yang dah tanda tu (3) kita buy.. Sebab dah break out ke atas.

Contoh- contoh trendline dan posisi untuk BUY / SELL


TREND LINE SUPPORT 

(CARI BUY)



TREND LINE SUPPORT BREAK OUT 
(CARI SELL)


TRENDLINE RESISTANCE BREAKOUT 

(CARI BUY)


TRENDLINE RESISTANCE BREAKOUT DAN ADA TRENDLINE

(BUY)


TRENDLINE RESISTANCE 

(SELL)


TRENDLINE BREAK SUPPORT

(SELL)



TRENDLINE RESISTANCE BREAKOUT
(SELL)







Khamis, 20 Januari 2022

SUPPORT AND RESISTANT



 • Untuk mengenal pasti SnR tu strong atau weak simple je. Bila ada banyak retest/rejection kat zone SnR kita, itu maksudnya SnR kita  strong 

Macam mana nak tahu SnR itu strong/weak ? Ok baca ni :-

 • Untuk mengenal pasti SnR tu strong atau weak simple je. Bila ada banyak retest/rejection kat zone SnR kita, itu maksudnya SnR kita  strong sebab tu tanda price dah susah nak tembus zone SnR kita. 

 • Yang kedua, SnR kita mesti kena cari kat time frame bapak2 seperti 4 hours, daily, weekly atau monthly. Tak salah kalau cari kat Timeframe (TF) kecik macam 1 hour, 30 minutes, 15 minutes dan sebagainya. Cuma TF kecik ni banyak noise/movement yang takde impak besar kat TF atas.

Faham guys?! Joe nak payung gambar contoh pulak kat korang ni. 

ringkasnya SNR kuat bila :-
1- byk rejection atau test kat zone SNR
2 - cari zon SNR kat TF besar iaitu dari H4 ke weekly. Time frame kecil byk noise.









Apakah fungsinya kita nak identify strong dan weak SnR ni? Kenapa tak hentam je Joe? 🤔

Ok pertamanya adalah untuk dapatkan sense of security sebagai salah satu confluence/reason bila kita nak entry. Korang kalau nak join racing nak kereta strong sedap2 ke nak kereta besi buruk weak punya. Mestila nak strong kan? Supaya kita ada sense of security dan salah satu confluence/reason kita untuk menang. Sama jugak bila kita apply dalam market.

Strong SnR adalah tempat di mana susah price nak tembus/pecah. Price perlukan beberapa kali momentum sebelum berjaya untuk tembus. Untuk weak SnR, price mudah tembus/pecah, so akan menambahkan risiko kita kalau kita entry kat situ 🤙

ZONE RESISTANCE, CARI SELL


ZONE STRONG SUPPORT BANYAK REJECTION,  CARI BUY


ZONE REJECTION, ADA 4 REJECTION KAT ZONE TU. CARI SELL

ZONE STRONG SUPPORT, BANYAK REJECTION



ZONE STRONG RESISTANCE, CARI SELL



ZONE WEAK SUPPORT, JANGAN BUY

ZON RESISTANCE BREAK JADI SUPPORT, CARI BUY


ZONE SUPPORT BREAKOUT JADI RESISTANCE,  CARI SELL

Okay tengok ni… chat di bawah...

Bila kita nak analisis, kita wajib tengok belah kiri dulu.. sebab belah kiri adalah data yang dia dah bagi.. bila kita dah identify data belah kiri baru kita boleh nak decide sama ada nak buy atau nak sell…

Kat kiri ada 3 rejection kat zone resistence. Itu petanda resistance tu kuat..bila price kat belah kanan sampai ke zone resistance, tembus zone resistance kuat kita, so automatic di kira break out resistance…

Bila dah break out resistance, kita jadikan zone resistance tadi sebagai support (RBS), tunggu price sampai lepas tu kita masuk buy.






Tengok ni… dibawah

Kat belah kiri kita nampak ada satu zone support yang kuat rejection nya (candle pacak tinggi)…

So kita boleh decide kat belah kanan tu untuk buy, sebab kat zone support kita cari buy jangan cari sell.

Bila kita nak analisis chart guna SNR “always look to your left” sebab data untuk kita analisis akan sentiasa ada kat belah LEFT SIDE.



Tengok ni… dibawah..

Kita tengok sebelah kiri, ada dua rejection kat zone resistance. So kita tanda box tu sebagai resistance yang kuat… 

Bila price kembali ke zone resistance tu kat belah kanan, kita cari sell sebab kat situ ada zone resistance yang kuat dan bila zone resistance kuat kita cari lah sell..




 


Market structure

 Struktur pasaran (Market structure)  Struktur pasaran hanyalah sokongan dan rintangan pada carta anda, ayunan tinggi dan rendah. Ini adalah...