Khamis, 24 Februari 2022
TECHNICAL ANALYSIS / ANALISA TEKNIKAL
Support & Resistance (SnR)
3. Tukar kembali kepada Bar Chart
Langkah seterusnya... buat penandaan garisan MINOR SnR samada mahu menggunakan TF H4 @ H1(terpulang) dengan menggunakan warna yang berlainan dari garisan MAJOR SnR.
Contoh:
Tukar ke TF H4 dan tukarkan juga ke line chart seperti tadi dan tanda bucu2 u-turn yang hampir dengan garisan MAJOR SnR Daily yang sedia ada seperti dalam gambar. Di sini kita menggunakan garisan berwarna merah untuk mewakili MINOR SnR.
Kemudian kita tukar kembali chart tersebut kepada bar chart.
Ok.. garisan SnR MAJOR (biru) & MINOR (merah) yang telah ditanda tadi sebagai plan @ panduan untuk kita melakukan trading. Secara Ringkas harga semasa digambar untuk pair EUR/USD ini adalah 1.5138. SnR MAJOR dibawah 1.14520 adalah SUPPORT terdekat manakala 1.15780 adalah RESISTANCE yang terdekat. Secara teknikal price akan bergerak dari satu SnR ke satu SnR yang lain samada keatas atau kebawah. Namun konsep asas untuk melakukan entry BUY ataupun SELL adalah:-
BIG ROUND NUMBER (BRN)
JENIS SNR
Kepentingan SNR
- Merupakan "sempadan" pergerakan harga/Candlestick. Harga akan terhalang, memantul di kawasan ini. Penembusan harga dikawasan ini akan terjadinya "zon" harga yang baru yang akan mencari SNR yang baru.
SNR yang penting adalah SNR MAJOR dan SNR signifikan . Ianya merupakan penunjuk paras utama pergerakan harga. Setelah ditanda pada chart, biarkan ia kekal pada chart. SNR ini uang merupakan sejarah silam pergerakan harga pada masa lalu akan menjadi rujukan/sempadan utama pergerakan harga pada masa akan datang.
SNR MAJOR
- Mempunyai swing
- Cari di tf besar seperti D1
BUKA TF DAILY
TUKAR KE BENTUK LINE
TANDAKAM BUCU
SNR signifikan
- Mempunyai sekurang-kurangnya dua pull out
Rabu, 23 Februari 2022
MARKING SUPPLY AND DEMAND
Isnin, 21 Februari 2022
pilihan cara untuk masuk entry/exit
A - CCI + EMA12 & EMA9 TRADING STRATEGY
- tf H1
- setkan CCI level 0,0 (setting asal 100, -100)
- setkan dua EMA iaitu EMA9 dan EMA12
Posisi SELL/BUY - EMA9&12 bersilang dan CCI Memotong garis 0
B - Guna EMA35. CCI25 & CCI50 ( tf H1)
- buka tf H1
- set di chart window EMA35
(Ema = exponant moving average)
- set di indicator window dua CCI iaitu CCI 25 dan CCI 50
- CCI diatas 0 adalah momentum SELL dan dibawah 0 adalah momentum BUY
- SELL entry apabila CCI memotong garis 0 pada skala CCI dari atas kebawah.
- BUY entry apabila CCI memotong garis 0 pada skala CCI dari bawah keatas
C - TLBO H1 (TRENDLINE BREAKOUT H1)
Menggunakan 1 trendline untuk mencari set up. Tf yang digunakan adalah H1.
- buka tf H1
- Cari trendline, pastika uptrend atau down trend
- tandakan trendline tersebut
- apabila trendline berubah arah, tunggu breakout baru buat enter. Kalau nak lebih baik cari information selain breakout seperti SNR
Ahad, 20 Februari 2022
Pibot point R1, R2, R3, S1, S2, S3
Pivot Points: Pengertian dan Cara Menggunakannya
Pivot points banyak digunakan oleh trader untuk menentukan level support & resistance. Seperti kita ketahui bersama, support & resistance adalah level di mana harga akan memantul kembali ke arah sebelumnya. Secara tampilan, level pivot mirip dengan fibonacci, karena memiliki sejumlah level support & resistance. Bedanya, level pivot sifatnya lebih objektif.
Support & resistance, trend lines, hingga fibonacci sifatnya sangatlah subjektif karena tiap trader punya argumen masing-masing tentang peletakan indikator-indikator tersebut. Seperti misalnya pada fibonacci, tiap trader memiliki perbedaan pendapat mengenai di mana sebaiknya titik swing high dan swing low ditempatkan.
Namun, tidak demikian halnya dengan level pivot. Indikator ini sangatlah objektif karena cara mengukurnya memiliki standar pengukuran yang sama. Tiap trader yang menggunakan level pivot menggunakan rumus yang sama untuk menentukan level pivot.
Umumnya, trader menggunakannya untuk mencari keuntungan dari trading jangka pendek. Mereka menggunakan level pivot sebagai acuan untuk mencari di manakah harga memantul (bounce) atau menembus level-level ini dan terjadi breakout. Berikut adalah contoh penampakan level pivot saat trading.
Mirip sekali bukan dengan fibonacci? Nah, buat Anda yang bingung apa kepanjangan dari PP, S1, R1 dan seterusnya, berikut penjelasannya:
PP = Pivot Points
R = Resistance
S = Support
Cara menghitung level pivot
Cara paling umum untuk menghitung level pivot adalah dengan menggunakan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, serta harga penutupan dari sesi trading sebelumnya. Jika bingung dalam menentukan sesi trading manakah yang harus dijadikan patokan, Anda bisa menggunakan sesi trading yang paling banyak digunakan trader dari seluruh dunia, yakni sesi trading Amerika.
Berikut cara menghitung level pivot:
Pivot points (PP) = (harga tertinggi + harga terendah + harga penutupan) / 3
Resistance pertama (R1) = (2 x PP) – harga terendah
Support pertama (S1) = (2 x PP) – harga tertinggi
Resistance kedua (R2) = PP + (harga tertinggi – harga terendah)
Support kedua (S2) = PP – (harga tertinggi – harga terendah)
Resistance ketiga (R3) = harga tertinggi + 2 (PP – harga terendah)
Support ketiga (S3) = harga terendah – 2 (harga tertinggi – PP)
Jika melihat dari contoh gambar di atas, Anda mungkin melihat ada sebuah garis tambahan di antara masing-masing level support & resistance. Garis-garis tambahan ini dibuat oleh software yang mengukur level pivot di platform trading yang digunakan. Garis-garis ini disebut sebagai intermediate level atau mini levels.
Jika menggunakan perhitungan di atas untuk mencari level pivot, Anda bisa menggambar garis horizontal di layar MT4 setelah mendapatkan nilai dari masing-masing support/resistance/level pivot. Namun jika Anda malas untuk melakukan perhitungan rumit tersebut (seperti saya juga) Anda bisa menggunakan kalkulator level pivot. Google saja kata kunci “pivot points calculator” dan tinggal masukkan angka-angka yang diperlukan.
Tiga jenis pivot points
Jika Anda mengunjungi salah satu website kalkulator level pivot, Anda mungkin akan melihat ada tiga jenis pivot point yang bisa dipilih. Masing-masing level pivot memiliki keunggulannya masing-masing, namun jika Anda ragu mana sebaiknya yang harus dipilih, kami sarankan untuk memilih level pivot yang standar.
Namun kami juga akan memberikan Anda sedikit penjelasan mengenai masing-masing level pivot dan apa kelebihannya dibandingkan dengan jenis level pivot lainnya. Berikut lengkapnya:
- Woodie: formula level pivot woodie lebih menitikberatkan pada harga penutupan periode sebelumnya. Support & resistance yang dihasilkan dari perhitungan woodie sangat berbeda jauh dibandingkan dengan metode standar. Contohnya, PP standar adalah R1 woodie, S1 standar adalah S2 woodie dan seterusnya.
- Camarilla: konsep utama dari PP camarilla adalah berdasar dari pendapat yang mengatakan bahwa harga cenderung kembali ke harga penutupan hari sebelumnya. Trader yang menggunakan PP camarilla umumnya melakukan buy/sell saat harga mendekati S3/R3. Namun jika harga menembus R4/S4, maka pergerakan harga di hari tersebut sangatlah kuat yang mengindikasikan adanya trend.
- Fibonacci: level PP Fibonacci ini awalnya didapatkan dengan menggunakan cara standar. Berikutnya kalikan selisih harga penutupan dan pembukaan dengan level Fibonacci yang sesuai (38.2%, 61.8%, dan 100%), lalu tambah/kurangi angka yang didapat untuk mencari pivot point dan Anda akan menemukan level pivot.
Strategi trading menggunakan pivot point
Strategi trading menggunakan level pivot kurang lebih sama seperti support & resistance. Saat harga berkali-kali bergerak ke arah sebuah level support atau resistance lalu memantul kembali, maka makin kuatlah level support atau resistance tersebut.
Pun sama halnya dengan level pivot. Bila Anda melihat sebuah level pivot yang cukup kuat, ini adalah kesempatan yang baik bagi Anda untuk menyusun strategi trading. Ada dua kondisi pasar yang mana level pivot bisa digunakan, yakni kondisi pasar ranging dan kondisi pasar breakout. Mari kita bahas satu persatu.
level pivot di kondisi pasar ranging
Inti dari trading menggunakan pivot point ini kurang lebih seperti ini:
- Jika harga mendekati salah satu level resistance (R1, R2, R3), Anda bisa pasang posisi sell dan menempatkan stop loss sedikit di atas level resistance.
- Jika harga mendekati salah satu level support (S1, S2, S3), Anda bisa pasang posisi buy dan tempatkan stop loss sedikit di bawah level support.
Semudah itu kok menggunakan pivot point di kondisi pasar yang sedang ranging. Ada juga trader yang menggunakan analisa Japanese candlestick ketika harga menyentuh salah satu level support/resistance untuk mendapatkan konfirmasi apakah trend akan terus berjalan atau bahkan terjadi reversal.
level pivot di kondisi pasar trending
Sama seperti support & resistance standar, tidak selamanya harga terus bergerak naik dan turun di level-level level pivot yang sama. Sering kita temukan harga terus merangsek naik atau pun turun setelah bersinggungan dengan salah satu level. Inilah yang dinamakan dengan breakout.
Salah satu keuntungan level pivot adalah indikator ini juga bisa digunakan untuk mencari tahu kapan kiranya sebuah trend terbentuk, sekalian menunggangi trend tersebut lebih awal dan mendapatkan keuntungan lebih banyak lagi!
level pivot saat trading breakout:
- Cara agresif: cara yang pertama ini digunakan ketika Anda yakin bahwa harga akan menembus level support/resistance saat pertama kali bergerak mendekati level support/resistance tersebut.
- Cara cari aman: cara yang kedua, Anda menunggu terlebih dahulu apakah harga yang bergerak mendekati level support/resistance tersebut hanya menguji level support/resistance tersebut sebelum mulai trading.
Perlu diketahui bahwa ketika harga bergerak menembus support/resistance yang pertama (R1 atau S1), maka level tersebut akan beralih fungsi. Contoh, jika harga menembus resistance pertama dan bergerak mendekati resistance kedua, maka R1 akan berubah menjadi support dan R2 akan menjadi resistance-nya.
Pivot point sebagai pendeteksi sentimen pasar
Cara lain penggunaan level pivot adalah untuk membaca seperti apa sentimen yang ada di pasar forex. Menggunakan level pivot, kita bisa mengetahui pihak mana yang sedang menguasai pasar, pembeli atau penjual. Cara mudahnya adalah dengan mengibaratkan level-level pivot sebagai lapangan sepakbola.
Bayangkan PP sebagai garis tengah lapangan sepakbola tempat biasanya kick-off dilakukan. Sedangkan R1, R2, R3 adalah level-level di mana tim sepakbola melakukan serangan (buy), dan S1, S2, S3 sebagai level di mana tim sepakbola bertahan (sell). Bola anggaplah sebagai harga yang terus bergerak naik dan turun.
Saat harga naik di atas PP, ini adalah waktu yang paling tepat untuk menyerang (buy). Harga yang terus merangsek naik menembus R1, R2 atau bahkan R3 adalah sebuah indikasi bahwa para pembeli sedang menguasai pasar, sama seperti tim sepakbola Real Madrid yang sedang menggiring bola untuk mendekati gawang lawan.
Ketika harga terus turun di bawah level PP, adalah pertanda yang kuat bahwa para penjual sudah berhasil mengalahkan pembeli di pasar forex dan kondisi pasar menjadi bearish. Kondisi ini sama seperti Christiano Ronaldo ditekel hingga terjatuh dan bola dikuasai oleh pihak lawan. Bola pun masuk ke daerah pertahanan Real Madrid.
Nah, yang perlu diwaspadai adalah adanya counter attack! Sama seperti permainan sepakbola, tak selamanya bola berhasil dikuasai oleh satu tim. Ada kalanya saat sedang asyik menyerang, tim yang sedang bertahan berhasil merebut bola dan mengirimkan umpan lambung jauh ke depan, jatuh di kaki penyerang yang berlari kencang dan akhirnya berhasil mencetak gol.
Ibaratkan kejadian counter attack di atas seperti reversal di pasar forex. Reversal seringkali terjadi begitu cepat, padahal harga sedang bergerak di level R1 – R2. Dalam sekejap mata akibat adanya pengumuman data ekonomi yang penting mengakibatkan harga terjun bebas dari level R2 ke level S2. Jika Anda tidak mengantisipasi hal ini dengan memasang stop loss, tidak bisa dibayangkan berapa besar kerugian yang harus diderita.
Itu dia penjelasan mengenai level pivot dan bagaimana menggunakannya pada saat trading. Secara garis besar, level pivot adalah support & resistance, namun karena sifatnya yang objektif, membuat pivot points lebih banyak dipilih oleh para trader untuk dijadikan acuan menentukan level support & resistance.
Sabtu, 19 Februari 2022
MAPPING SIMPLE (algorithm method)
Cara mapping guna dua time frame (ALGEBRA konsep)
Ringkasan cara
- Cari dan tandakan x daily pada tf H1
- Cari dan tandakan x weekly pada tf H4
- dapat trend dari dua nilai tersebut.
UT : H1>H4,
DT : H1<H4
- dapatkan buy pada diatas H1 (UT) atau sell dibawah H1 (DT)
Untuk memudahkan pemerhatian, setkan dulu Pada MT4/MT5 period separator seperti dibawah. (dibawah adalah setting pada smartphone MT5)
Cari x dan y pada chart
Y - period separator (weekly/daily)
X - weekly pada tf H4 (untuk mingguan - weekky)
Cari weekly trend guna TF H4. Tandakan pada open Candlestick pertama di period separator.
Pastikan
open bullish pada atas body Candlestick
open bearish pada bawah body Candlestick
Pada tf H4, satu minggu terdapat 30 Candlestick. (1 hari 6 Candlestick x 5 hari trade = 30 Candlestick)
Contoh open bullish weekly (tf H4)
USDCAD H4 : X weekly pada 1.27305
Contoh open bearish weekly (tf H4)
NZDUSD H4 : X weekly pada 0.66405
Untuk menentukan trend mingguan, nilai x pada harian perlu di cari. Tf H1 digunakan untuk mencari nilai x. Trend ditentukan bila berlaku:-
UPTREND - H1 diatas H4
DOWNTREND - H1 dibawah H4
Contoh : nilai X untuk open daily pada tf H1.
USDCAD X = 1.27036
Oleh kerana H1 (daily) berada di bawah H4 (weekly) trend pasaran adalah dalam keadaan down trend. Posisi yang dicari adalah SELL posisi sell hanya breakout berada berada dibawah H1.
1 - Cari open (Candlestick) dipermulaan/ pembukaan weekly. Boleh guna tf H4.
2 - Cari open (Candlestick) dipermulaan/ pembukaan daily. Boleh guna tf H1.
Arah trend
Khamis, 17 Februari 2022
Table of
Contents
Horizontal S/R.............................................................................................................................................. 6
Zones........................................................................................................................................................... 7
Long Wicks /
Tails........................................................................................................................................ 8
Channels / Trendlines.................................................................................................................................. 9
Pivot Points................................................................................................................................................ 10
Fibonacci.................................................................................................................................................... 11
Moving Averages (MA)............................................................................................................................... 12
Using Confluences
of S/R.......................................................................................................................... 13
Risk
Warning
Risk Warning:
Derivatives including spread betting, CFD & Forex trading are leveraged
products and as such carry a high level of risk to your capital, which can
result in losses greater than your initial deposit. These products may not be
suitable for all investors. Ensure you fully understand all risks involved and
seek independent advice if necessary. Refer to the section titled “Significant
Risks” in our Product Disclosure Statement, where applicable, which also
includes risks associated with the use of third parties and software plugins.
Spread betting and CFD trading are currently exempt from UK stamp duty. Spread
betting is also exempt from UK Capital Gains Tax. Tax laws are subject to
change and are dependent upon individual circumstances. CFD investors do not
own, or have any rights to, the underlying assets. ThinkMarkets is a trading
name of both TF Global Markets (UK) Ltd and TF Global Markets (Aust) Pty Ltd.
TF Global Markets (UK) Ltd is authorised and regulated by the Financial Conduct
Authority (FCA) under FRN 629628. Registered address:
2 Copthall Avenue,
London EC2R 7DA, United Kingdom.
TF Global Markets
(Aust) Pty Ltd is
registered with the Australian Securities and investments Commission under ABN 69 158 361 561 and is the holder
of Australian Financial Services Licence 424700. Financial products shown on
our website(s) are issued by either TF Global Markets (UK) Ltd or TF Global
Markets (Aust) Pty Ltd. A Product Disclosure Statement (PDS) for the financial
products offered by TF Global Markets (Aust) Pty Ltd and Financial Services
guide (FSG) is available here. You should consider the PDS when deciding whether to
acquire one of our financial products offered by TF Global Markets (Aust) Pty Ltd. Any analysis, opinion, commentary, education or research-‐based material on our website(s) is for
information and educational
purposes only and is not, in any circumstances, intended to be an offer,
recommendation or solicitation to transact in any financial instrument.
Items that are indicated as FREE are
available without any terms and conditions, with the exception of any
promotional offers that have terms and conditions attached.
Thank you for
downloading this Trading Guide. This
is the
second of a 4-‐part series
to introduce
you to
Technical Analysis. Each part has a
video and accompanying trading guide which you can view below.
Part 1: Trends
Part 2: High Probability Support
& Resistance
Part 3: Chart Patterns Trading
Part 4: TA Techniques Combined
SUPPORT & RESISTANCE EXPLAINED
At any one time a trader has only 3 options
-‐ Buy (buy long)
-‐ Sell (sell short)
-‐ Stand aside
Let us take a scenario of the bulls pushing prices
upto a level that has previously been a resistance level.
-‐ Bulls successfully overpower bear to push up prices
-‐ Price reaches a level that, for whatever reason, saw price previously reverse
-‐ As we approach
this level some bulls decide to cloe thier trades and book a profit
-‐ At the same time some bears see price approaching the level and it loses momentum, so decide to sell short
-‐ Price now slows further, and even halts near the resistance level
-‐ Some other bears come along and decide to join the party, so also sell short
-‐ Price begins to decline away from the resistance level -‐ The resistance
level has been respected
Further In Time:
-‐ Price accelerates towards the resistance level
-‐ Some bears, who previously profited
from going short at this level, sell short again
-‐ However in this instance there are more bulls than bears, so price breaks though the resistance
-‐ Once past the resistance level price triggers
the bears stops, forcig price even higher still
-‐ Some bulls take profit whilst some bears also decide to go short -‐ price retraces towards prior resistance
-‐ Feeling more confident
the bulls buy more at the previous
resistance level and price slows, then goes up
-‐ Our previous resistance level has now become a support level
Now we understand what causes Support and
resistance (S/R) we can now form the following assumptions
-
Support becomes resistance and
resistance becomes support
-
The longer an S/R level holds the more significant it becomes
-
The more time an S/R level holds
the more reliable it is deemed to be
-
When a significant S/R level
breaks the more significant a subsequent move can be expected
Support
and Resistance interchange:
Once a level of resistance has been
broken to the upside you will often see this same level retested. If this holds
the previous resistance is then considered to be a level of support. The
reverse is also true – when a level of support breaks it often becomes a level
of resistance.
The longer an S/R level holds
the more significant it becomes
Levels of S/R can last anything between a couple of
minutes, to years or decades.
The reason for the break does not
usually concern the Technical Analyst because we assume something special has
changed within the market conditions for this level to break.
MEDTHODS TO IDENTIFY S/R
Whilst there are many inventive ways of
finding S/R levels I am going to cover some of the simplest and most frequently
used. These are the methods I use myself and are applicable to every timeframe
or market, and accessible to anyone with charting software.
The idea is to combine
several forms of S/R to gain more confidence
in a particular level holding in future. The more of these levels you can identify
within a relatively close range to each other,
the better.
Price
-
Horizontal S/R
-
Zones
-
Trendlines / Channels
Indicators
- Pivot Points
- Fibonacci
- Moving Averages
This is by far the most simple of
methods, and the one I use most often. If you had to learn only one form of
analysis then I would recommend Horizontal S/R.
All we are looking for area areas on the
chart which have been tested many times (the more times the more reliable) and
ideally have been tested as both support and resistance. If they have been
tested as both support and resistance, then you will hear me refer to these
levels as pivotal S/R levels.
Use the Crosshair to identify
horizontal S/R:
Press Control+ D to enable the crosshair
on your chart, then move your mouse up and down the chart (without clicking) to
find areas that have been tested and respected on the chart. These levels
needn’t be perfect (although sometimes they are) so it is OK if the Candle
Tails/Wickes test the levels once in a while. Always start on higher timeframes
to identify major levels or S/R before moving to lower timeframes to repeat the
process.
Market structure
Struktur pasaran (Market structure) Struktur pasaran hanyalah sokongan dan rintangan pada carta anda, ayunan tinggi dan rendah. Ini adalah...
-
Step One: Unconscious Incompetence. This is the first step you take when starting to look into trading. you know that its a good way of ma...
-
Chart pattern adalah sebuah pola pergerakan chart yang menjadi rujukan trader untuk mengetahui sama ada pergerakan harga semasa masih lagi...
-
Cara ringkas trade yang mudah. Menggunakan tf H1, SNR dan trendline. Peringatan : TIADA CARA YANG MEMBERIKAN 100% "WINRATE". Apa ...